Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 14 September 2012. Hari ini tim
Kepak Sayap Enggang Tur Mata Harimau yang terdiri dari Greenpeace, WALHI
Kalimantan Selatan, Pena Hijau, SOB, FOKER SHK, dan AMAN Kalteng resmi
memulai tur Kepak Sayap Enggang-Mata Harimau Seri Kalimantan di Stadion
17 Mei. Dihadiri dan disambut oleh Wakil Gubernur Kalimantan Selatan,
Rudy Resnawan, pembukaan ini juga dihadiri oleh Wakapolda Kalsel,
beberapa pejabat Dinas Kehutanan, serta ribuan masyarakat Kalsel. Tur
dibuka dengan sambutan dari Wagub Kalsel kemudian dilanjutkan dengan
percobaan mengendarai motor enggang, serta penyerahan motor trail
enggang dari Wagub kepada rider yang terdiri dari perwakilan Greenpeace
dan Walhi Kalsel.
“Hari ini kami akan memulai perjalanan tur tiga propinsi, bermula
dari Kalsel, Kalteng dan berakhir di Kalbar. Sambutan dari Wagub Kalsel
merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami, dan ini merupakan suatu
dukungan besar dari jajaran pemerintah terhadap kampanye pelestarian
hutan,” kata Zulfahmi, Jurukampanye Hutan Greenpeace Indonesia.
Tur Kepak Sayap Enggang-Mata Harimau Seri Kalimantan merupakan tur
lanjutan dari Tur Mata Harimau yang berlangsung di Sumatera tahun 2011
lalu. Tur Mata Harimau bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi
terkini hutan alam Indonesia serta mengajak seluruh masyarakat agar ikut
menjaga dan mengawasi hutan alam agar terhindar dari kerusakan yang
lebih mengenaskan.
Tahun lalu, Greenpeace bersama WALHI, WBH, dan Warsi melakukan
perjalanan sepanjang Sumatera mulai dari Riau hingga Sumatera Selatan
dengan menggunakan motor trail dan kostum bercorak harimau. Tur Mata
Harimau tahun lalu menyusuri dan melintasi hutan-hutan alam yang tersisa
di sepanjang Sumatera, yang menjadi habitat asli Harimau Sumatera.
Kerusakan hutan dan keindahan hutan alam yang hanya tinggal sedikit dan
terancam punah di sepanjang jalur Sumatera menjadi suguhan selama
perjalanan Tim Mata Harimau, mendorong Harimau Sumatera terus menuju
kepunahan.
“Pada tur kali ini, kami mengusung enggang sebagai ikon penyelamatan
hutan. Karena enggang adalah simbol budaya masyarakat Kalimantan yang
saat ini keberadaanya juga terancam punah, ia bernasib sama dengan
Harimau Sumatera,” ujar Hegar Wahyu Hidayat, Direktur Eksekutif WALHI
Kalimantan Selatan.
Dukungan juga datang dari Komunitas Jurnalis Pena Hijau, yaitu
komunitas jurnalis peduli lingkungan menyatakan bahwa kerusakan hutan
Kalimantan semakin mengkhawatirkan, hal inilah yang mendorong mereka
untuk bergabung dengan tur ini. Mereka berusaha berkontribusi untuk
melindungi hutan yang tersisa dengan tulisan-tulisan mereka.
Bagaimana cerita Enggang dan Harimau selanjutnya? Ikuti terus
perjalanan Tim Sayap Enggang dan Tim Mata Harimau yang akan menyusuri
berbagai wilayah hutan di Kalimantan, dan membagi cerita khas dan
uniknya dengan Anda.
Kontak:
- Zulfahmi, Jurukampanye Hutan Greenpace Indonesia, 08126821214
- Hegar Wahyu Hidayat, Direktur Eksekutif WALHI Kalimantan Selatan, 08125039814
- Nur Hidayati, Kepala Departemen Kampanye dan Advokasi WALHI Eksekutif Nasional, 081319809441
- Dwitho Frasetiandy, Manajer Kampanye WALHI Kalimantan Selatan, 08561831939
- Rahma Shofiana, Jurukampanye Media Greenpeace Indonesia, 08111461674
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda